CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 02 Desember 2009

Percobaan Kadar Pencemaran Air

DATA PENGAMATAN

Pengujian Kadar Pencemaran Air


Tema

menguji kadar pencemaran air


Alat dan Bahan

  • Gelas Plastik 4 buah
  • Ikan 8 ekor
  • Air Bersih
  • Detergen
  • Baygon Cair
  • Sabun Mandi

Tabel Pengamatan



NO


PERLAKUAN

PENGAMATAN

5'

10'

15'

1

Ikan dalam air bersih

Sehat

Sehat

Sehat

2

Ikan dalam air sabun

1-3 menit = ikan kejang dan mengeluarkan lendir


* 4 menit = ikan mati

mati

mati

3

Ikan dalam air deterjen

* 1-2 menit = Ikan kejang, berlendir & Insang memerah


* 3 menit = Ikan mati

mati

mati

4

Ikan dalam air Baygon

Sehat

Sehat

Sehat

Pembahasan:

Deterjen :

Detergen lebih membuat ikan mati karena bersifat panas. Dalam jangka 1-2 menit ikan akan mengeluarkan lendir.

  • 1-2 menit = ikan mengalami kontrasi mulai dari kejang, berenang miring dan insang berwarna merah tua.

  • 2-3 menit = ikan mati.

Deterjen terbukti merupakan zat pencemar air terbesar, terbukti dengan percobaan ikan.

Sabun Mandi :

merupakan tercepat kedua setelah deterjen (pencemar terburuk kedua), terbukti dengan percobaan ikan.

Baygon :

Pada percobaan ikan di dalam air baygon ikan dapat bertahan sampai 22 menit dan ikan mati.

Ikan dapat bertahan karena baygon tidak dapat secara langsung tercampur pada air bersih melainkan kandungan minyak (baygon) berada di lapisan atas pada air, sehingga tidak secara langsung ikan dapat terkontaminasi oleh zat beracun pada baygon, setelah 16 – 17 menit ikan mengalami kontraksi yaitu :

  • kejang, insang memerah, dan berenang miring ke atas permukaan air.

  • Kurang lebih 20 – 22 menit ikan akan mati karena telah terkontaminasi oleh zat pencemar beracun pada baygon.

Air bersih :

ikan dapat bertahan hidup karena air belum mengalami pencemaran.


KESIMPULAN

  • Detergen lebih cepat mematikan ikan / kandungan zat-zat kimia yang terkandung didalamnya bersifat pencemar.
  • Kandungan Zat Kimia pada Deterjen
    Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut :
    Surfaktan. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang termasuk bahan kimia organik. Ia memiliki rantai kimia yang sulit didegradasi (diuraikan) alam. Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan, atau istilah teknisnya, ia berfungsi sebagai emulsifier, bahan pengemulsi.. Zat kimia ini bersifat toksik (beracun) bila dihirup, diserap melalui kulit atau termakan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:

    • Anionik :

    • Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)

    • Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)

    • Alpha Olein Sulfonate (AOS)

    • Kationik : Garam Ammonium

    • Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle

    • Amphoterik : Acyl Ethylenediamines

    Builder. Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.

    • Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)

    • Asetat :

    • Nitril Tri Acetate (NTA)

    • Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)

    • Silikat : Zeolit

    • Sitrat : Asam Sitrat

    Filler. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contohnya Sodium sulfat.

    Aditif. Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contohnya Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC)

Selasa, 01 Desember 2009

Mengapa Ekosistem Di Bumi semakin rusak????

Kerusakan Ekosistem

Bentuk penurunan kualitas tersebut terjadi pada kawasan perairan yang meliputi ekosistem terumbu karang, ekosistem
padang lamun, ekosistem mangrove dan kawasan darat yang meliputi ekosistem hutan pantai, dan ekosistem hutan
hujan tropis dataran rendah.
Penurunan ini diakibatkan oleh tingkat kesadaran manusia yang masih rendah. Aktivitas yang menyebabkan degradasi
lingkungan adalah:
- Eksploitasi Perikanan
1. Penangkapan ikan dengan bahan peledak,
2. Penangkapan ikan dengan bahan kimia (sianida) dan racun alami,
3. Penangkapan ikan dengan alat yang tidak ramah lingkungan, seperti muroami, cantrang, purse seine, dan ambai.
4. Pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berlebihan (over fishing),
5. Pemanfaatan karang sebagai bahan bangunan,
6. Pengambilan biota laut dilindungi undang-undang secara ilegal.
7. Pengambila Besi dari Kapal Tenggelam

- Exploitasi flora fauna darat
Beberapa aktivitas manusia yang merusak lingkungan darat, seperti:
1. Penebangan liar,
2. Kegiatan penebangan ini berupa pencurian kayu yang digunakan sebagai bahan dasar bahan bangunan, kegiatan ini
biasanya dilakukan penduduk sekitar lokasi kawasan.
3. Perambahan kawasan untuk areal pertambakan
Berdasarkan data bulan Maret, 2000 luas tambak yang ada (diluar kawasan) adalah seluas 52,58 Ha yang tersebar di
Pulau Karimunjawa seluas 37,31 ha dan Pulau Kemujan seluas 15,27 ha Tambak di Pulau Karimunjawa maupun di
Pulau Kemujan separuh lebih sudah tidak beroperasi lagi.
Menghadapi permasalahan tersebut telah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, dan
instasi terkait serta mengintensifkan patroli rutin dan patroli gabungan, serta melakukan tindakan hukum bagi yang
melanggar sesuai dengan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh pelanggaran tersebut
Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, udara, dan tanah; kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level Threat Panel dari PBB. The World Resources Institute (WRI), UNEP (United Nations Environment Programme), UNDP (United Nations Development Programme), dan Bank Dunia telah melaporkan tentang pentingnya lingkungan dan kaitannya dengan kesehatan manusia, pada tanggal 1 Mei 1998.
Kerusakan lngkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber daya menghilang, maka lingkungan sedang mengalami kerusakan.
Environmental Change and Human Health, bagian khusus dari laporan World Resources 1998-99 menjelaskan bahwa penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini masih terdapat pada jumlah yang sangat tinggi. Jika perubahan besar dilakukan demi kesehatan manusia, jutaan warga dunia akan hidup lebih lama.
Di negara termiskin, satu dari lima anak tidak bisa bertahan hidup hingga usia lima tahun, terutama disebabkan oleh penyakit yang hadir karena keadaan lingkungan yang tidak baik. Sebelas juta anak-anak meninggal setiap tahunnya, terutama disebabkan oleh malaria, diare, dan penyakit pernafasan akut, penyakit yang sesungguhnya sangat mungkin untuk dicegah.

Senin, 23 November 2009

EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

* Komponen hidup (biotik)
* Komponen tak hidup (abiotik)


Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.

a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.



Macam-macam Ekosistem


Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

A. EKOSISTEM DARAT

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.

B. EKOSISTEM AIR TAWAR

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan

Rabu, 11 November 2009

Selamedh Duthenxxxx

Assalamualaikum ......